Kamis, 14 Januari 2016

Istilah-Istilah Ilmiah Yang Sering Digunakan Oleh Cak Nun

Istilah-Istilah Ilmiah Yang Sering Digunakan Oleh Cak Nun
Emha Ainun Nadjib
(ilustrasi oleh Robbi Gandamana di iborart.deviantart.com)
Emha Ainun Nadjib atau akrab disapa Cak Nun adalah seorang tokoh intelektual, tokoh budayawan, dan seorang penyair. Beliau juga kerap memberikan kuliah umum di berbagai kota seperti di Surabaya, Semarang, Jogja, Jakarta, dan masih banyak lagi. Yang unik dari sosok Can Nun adalah pemikirannya yang antimainstreamtapi bernilai dan berbobot tinggi juga pembawaannya yang sangat merakyat. Meskipun beliau menempuh kuliah hanya satu semester saja, kemampuan otaknya tidak kalah dengan para profesor bahkan kadang sebagian profesor merasa minder apabila dijejerkan dengan Cak Nun.

Dalam percakapannya di beberapa forum diskusi, Cak Nun kerap menggunakan bahasa intelektual, bahasa seorang akademisi, dan bahasa yang ilmiah. Tak heran karena beliau adalah sastrawan yang sudah akrab dengan komposisi kata dan juga diksi. Kata dan istilah apa sajakah yang sering digunakan oleh Cak Nun? Mari kita simak berikut dibawah ini:

Akademis

Bersifat ilmiah, keilmuan, dan teoritis. Contoh kalimat:
"Pelajaran-pelajaran yang diberikan terlalu akademis."

Akselerasi

Peningkatan kecepatan. Contoh kalimat:
"Sepeda motor itu berjalan dengan akselerasi yang tergolong cepat."

Dialektika

Cara berpikir yang menghasilkan penjelasan. Contoh kalimat:
"Dalam hidup ini, kita harus mampu memahami dialektika budaya, dialektika sosial, dan dialektika-dialektika lainnya."

Identifikasi

Tanda kenal. Contoh kalimat:
"Anda akan kalah berhadapan dengan lawan yang tidak ada identifikasinya. Karena anda pasti akan salah perhitungan."

Ilekhal

Tidak legal atau ilegal. Contoh kalimat:
"Di Amerika Serikat, terdapat sekitar 5,000 orang Indonesia yang bekerja secara ilekhal. Artinya mereka disana gelap dan tidak resmi kependudukannya."

Indikasi

Tanda-tanda atau petunjuk dari suatu hal. Contoh kalimat:
"Janganlah kamu menuduh bule sebagai penjajah hanya lewat indikasi tidak bisa berbahasa Indonesia ketika tinggal di Indonesia."

Individual

Berhubungan dengan perorangan. Contoh kalimat:
"Kesehatan itu sifatnya individual. Jadi, ketahanan anda pastinya berbeda dengan ketahanan orang lain."

Input

Awalan atau proses dari suatu tindakan yang memberikan hasil. Contoh kalimat:
"Ibadah adalah input. Perilaku individunya barulah output."

Islah

Perdamaian. Contoh kalimat:
"Jika ada dua pihak yang berselisih, cobalah engkau islah-kan agar tidak terjadi perpecahan berkepanjangan."

Kapasitas

Kemampuan atau daya dalam melakukan sesuatu. Contoh kalimat:
"Kapasitas berpikir tiap manusia berbeda-beda."

Kontaminasi

Tercemar atau terkotori oleh unsur luar. Contoh kalimat:
"Anda jangan ter-kontaminasi oleh pemikiran-pemikiran bahwa Amerika itu identik dengan kejahatan yang biasanya selalu disalahkan ketika terjadinya suatu peristiwa buruk."

Linier

Terletak pada suatu garis lurus. Contoh kalimat:
"Janganlah memandang secara linier. Luaskanlah pandanganmu."

Mobilisasi

Menggerakan atau kemudahan bergerak. Contoh kalimat:
"Kecilnya modal perusahaan itu membatasi mobilisasi dana dan kemampuan pemasaran."

Momentum

Saat yang tepat. Contoh kalimat:
"Setiap pengambilan keputusan tentunya disesuaikan dengan momentum-nya masing-masing. Ada yang tepat, ada yang tidak tepat."

Obyektif

Melihat langsung pada bendanya. Contoh kalimat:
"Berpikirlah secara obyektif. Apa adanya."

Optimis

Penuh harapan dan keyakinan. Contoh kalimat:
"Anda harus optimis menjadi manusia. Jangan pesimis (ragu)."

Output

Hasil atau keluaran dari suatu tindakan. Contoh kalimat:
"Perilaku sosial yang baik adalah output dari ibadah."

Overlap

Mendahului satu hal yang seharusnya berjalan bersamaan. Contoh kalimat:
"Kalau saya mempelajari pelajaran kelas 6 SD, nanti akan overlap dengan kemampuan saya yang masih tahap mempelajari pelajaran kelas 1 SD."

Policy

Bahasa Inggris yang berarti kebijakan. Contoh kalimat:
"Policy di Indonesia seharusnya disesuaikan dengan kebutuhan dan juga pantangan rakyat."

Relatif

Tidak mutlak atau sifatnya berbeda-beda. Contoh kalimat:
"Cantik itu relatif. Jika menurut dia wanita itu cantik, belum tentu menurut saya dia cantik."

Sosiologi

Ilmu tentang sifat, perilaku, dan perkembangan masyarakat di wilayah tertentu. Contoh kalimat:
"Dalam sosiologi, kita belajar tentang perilaku seseorang atau kelompok di suatu tempat."

Spekulatif

Bersifat sebatas dugaan. Contoh kalimat:
"Terlalu dini mengatakan dia orang tidak baik. Karena itu sifatnya spekulatif. Tidak ada bukti."

Subjektif

Melihat berdasarkan kaca mata diri sendiri. Contoh kalimat:
"Terkadang kita harus melihat sesuatu secara subjektif agar bisa membaurkan antara opini pribadi dengan fakta."
Itulah beberapa istilah yang biasanya dituturkan oleh Cak Nun. Jika anda tidak menemukan kata yang hendak anda cari disini, anda dapat menanyakannya lewat kolom komentar sehingga kami dapat mengetahui dan memberikan jawaban atas pertanyaan anda. Sekian. Terimakasih.

Referensi:

[1] Yahoo Answers– tentang dialektika.
[2] Kamus Besar Bahasa Indonesia.
[3] Macmillan English Dictionary.
[4] Pengajian Bang Bang Wetan Oktober 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar