Sabtu, 23 Januari 2016

Istilah Dalam Stand Up Comedy Lengkap!

Istilah Stand Up Comedy
(Photo mixed with
brick.shorebeat.com)
Stand Up Comedy adalah sebutan untuk lawak tunggal, sebuah pertunjukkan lawak oleh seorang pelawak yang disebut sebagai komika/comic (Bahasa Inggris: Stand Up Comedian). Komika melakukan monolog (dialog satu orang) yang berisi lelucon-lelucon.

Tahukah anda bahwa ada banyak istilah khusus di dalam Stand Up Comedy yang mungkin belum kita ketahui?

Langsung saja mari kita simak istilah-istilah dalam Stand Up Comedy yang sudah kami sajikan dan rangkum menjadi satu dari berbagai sumber:

Act-Out

Gesture atau ekspresi wajah yang dibawakan si pelawak dalam pertunjukannya untuk menguatkan lawakannya. Teknik ini sering digunakan dalam Stand Up Comedy karena tingkat keberhasilannya tinggi.
Contoh:
“Ada cowok keren cuy, pakai handphone touch screen tapi pakai ludah." (sembari memainkan screen HP dengan jari yang telah dibasahi ludah, layaknya menghitung uang). - Mongol

Angle

Perspektif komika dalam memandang suatu subyek atau tema tertentu.

Beat

Dikenal juga dengan istilah take a beat atau juga pauseyang berarti berhenti sejenak untuk melakukan timing dari seorang komika.

Bit

Segmen atau bagian tertentu yang ada pada satu pertunjukan Stand Up Comedy.

Blue Material

Bahan/materi lawakan yang digunakan oleh seorang komika dengan menggunakan kata jorok atau membicarakan tentang hal tabu dengan cara yang menjijikan.

Callback

Sebuah lelucon yang merujuk pada lelucon lain yang sudah dibawakan sebelumnya oleh si komika pada satu pertunjukan. Biasanya dibawakan dalam situasi atau konteks berbeda.
Contoh:
Bit 1: Bohong itu sekarang gampang. Sudah ada SMS dan BBM. Salah satu kebohongan paling sering adalah kata “OTW”. Temen lu udah panik dan BBM lu, “PING! Bro gue udah nyampe nih”, terus lu bales, “OTW Bro!”, padahal lu baru bangun dan masih lesu garuk-garuk biji.

Bit 2: Kalau Tuhan punya twitter ada yang follback nggak ya? Kalau iya mungkin Tuhan akan jawab, “Kita kopdardulu ya.” Terus Tuhan nge-twit ke @Malaikat_Pancabut_Nyawa: “Bro tolong dijemput bro”. Terus malaikatnya bales, “OTW bro!

Catch Phrase

Suatu frasa atau kalimat tertentu yang sering diucapkan oleh seorang komika dengan cara atau gaya khusus sehingga memunculkan ciri tersendiri yang dimiliki si komika tersebut.

Chunk

Kumpulan lelucon dalam satu tema yang sama.

Closer atau Closing Line

Lelucon akhir dalam suatu pertunjukkan Stand Up Comedy dan biasanya menghibur penonton dan diikuti tawa yang .

Comic atau Komika

Orang yang melawak atau menyampaikan lelucon di panggung Stand Up Comedy.

Comparison

Teknik membandingkan antara dua hal atau lebih.
Contoh Wiranagara melakukan comparison:
Orang Jawa daerah Solo itu kalau ngomong halus, “Iya to, ora to”. Tapi kalau di kampung saya, orang Jawa Ngapak itu beda, mereka kalau ngomong kayak suasana di Perang Dunia, “Iyaaaaaakk, Oraaaaakk”
- Wiranagara

Delivery

Pembawaan atau cara komika menghibur penonton di atas panggung. Delivery meliputi mimik wajah, gestur, dan juga gaya bahasa.

Emosi

Luapan perasaan atau reaksi tertentu komika ketika membawakan bahan leluconnya di atas panggung.

Gesture

Bahasa tubuh atau gerak gerik tubuh comic.

Gimmick

Alat bantu yang digunakan oleh komika dengan cara melakukan gerakan-gerakan tertentu.
Contoh:
"Sekarang hiburan nggak berkualitas, akhirnya hiburan sederhana jadi istimewa, seperti.." (Kemudian melakukan tarian Gangnam Style) - Regga Igarta

Hammocking

Teknik khusus dilakukan oleh seorang komika dalam memposisikan materi yang tidak terlalu lucu diantara dua bahan lelucon yang kuat.

Headliner

Comic yang diposisikan untuk tampil terakhir dan biasanya comic tersebut adalah seorang bintang atau spesial.

Heckler

Heckler adalah orang dari kalangan penonton yang melakukan interupsi comic untuk mengganggu si comic.

Impersonation

Teknik peniruan tokoh yang sudah terkenal. Objek yang ditiru adalah gesture dan cara bicaranya.
Contoh
"Hai guuuyyysssss!" - McDanny impersonate Ikang Fauzi.

Joke Prospector Writing System (JPWS)

Sebuah teknik penulisan bahan lelucon yang meliputi Joke Mine dan Joke Map.

Joke Map

Bagian utama dari JPWS yaitu dengan membuat set up, premise, dan punch line.

Joke Telling

Melawak dengan membawakan cerita pendek yang sudah dikumpulkan dari berbagai sumber seperti dari buku, internet, atau sumber lainnya.

Laughs Per Minute (LPM)

Ukuran atau satuan untuk menentukan berapa banyak komika tertawa dalam setiap menitnya.

Mic-ing

Teknik mengendalikan suara ketika tampil di panggung agar tidak terlalu keras maupun lemah.

Mimic

Ekspresi wajah yang ditunjukkan oleh komika ketika di panggung.

Old Bits

Lelucon lama yang digunakan kembali.

One-Liner

Lelucon yang terdiri dari satu hingga tiga kalimat saja. Teknik ini susah karena komika harus cepat-cepat memberikan realisasi atas harapan penonton.
Contoh:
Selamat malam, gimana penampilan gue malam ini? Udah kayak Bunda Dorce belum? - Babe

Open Mic

Acara Stand Up Comedy yang menampilkan para komika pemula.

Opener

Komika yang melakukan pertunjukan di urutan pertama.

Persona

Karakteristik yang memberikan ciri khusus kepada komika dan menjadikan dia berbeda dengan komika lainnya. Misalnya Dodit yang khas dengan logat Jawa dan wajahnya yang datar, atau Rahmet dengan persona anak STM-nya.

POV (Point of View)

Sudut pandang komika terhadap perihal tertentu.

Premise

Pengantar untuk membawakan penonton kepada lelucon yang hendak disampaikan.

Punch Line

Bagian yang lucu dari sebuah joke. Pada bagian ini, penonton biasanya tertawa dan bagian ini diucapkan setelah set-up. 
Misal:
"Gue nggak homo, cowok gue yang homo” – Mongol
Statemen “Gue nggak homo” adalah set-up bahwa dia tidak homo.
Statemen “Cowok gue yang homo” adalah punch-line yang menjelaskan bahwa dia ternyata homo. Penonton akan tertawa pada bagian ini.

Riffing atau Spritzing

Komentar spontan terus menerus antara komika dengan heckler. Berhati-hati jika ingin menggunakan riffing, karena sering gagal dan menyakiti hati heckler (penonton).
Contoh:
(Pandji melihat penonton menggunakan kaos MU dengan nama Rooney), "Di belakang namanya tertulis Rooney, tapi kok di depan mukanya Runyam?" – Pandji

Routine

Lelucon bertopik sama yang sering dibawakan kembali berulang-ulang di kesempatan berbeda.

Rules of Three

Teknik penggunaan tiga kalimat – dua kalimat pertama digunakan sebagai set up dan kalimat terakhir dijadikan punch line.
Contoh:
Set Up 1: “Setiap kali bertemu dengan perempuan saya selalu ingin memandangi ...
Set Up 2: ... memeluknya ...
Punch Line: ... lalu menamparnya.”

Segue

Kalimat pergantian antara satu lelucon ke lelucon lainnya.

Set

Sekumpulan lelucon yang dibawakan hingga selesai. Satu set dihitung dari komika naik panggung hingga turun kembali.

Set-Up

Bagian penjelasan dari suatu joke. Selain itu, set-up merupakan bagian yang tidak lucu karena hanya menjelaskan saja, tidak ada unsur humor.

Self-Effacing

Joke yang digunakan untuk melucukan diri sendiri dengan cara menghina atau membuka aibnya sendiri.

Street Joke

Joke yang sudah sangat umum dan sering diceritakan atau didengar oleh banyak orang.

To Bomb

Gagal membuat penonton tertawa karena jokenya.

To Kill

Berhasil membuat penonton tertawa dan menyukai joke anda sebagai komika.

Itulah beberapa istilah dalam Stand Up Comedy. Ternyata cukup banyak ya. Mungkin masih ada banyak istilah yang belum sempat kami tulis disini, tapi sebagian besar intinya adalah seperti yang dijelaskan di atas.

Referensi:

[1] anicofu.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar