Kamis, 23 Juli 2015

Istilah-Istilah Ini Punya Sebutan Yang Disopankan!


Ada banyak bahasa yang memiliki berbagai pergeseran istilah, namun maknanya tetap sama, salah satunya terdapat dalam Bahasa Indonesia. Istilah-istilah tersebut 'diperhalus' agar nilai istilah dapat meningkat. Namun kita juga tetap harus melihat berdasarkan makna, bukan istilahnya.

Dalam bahasa modern, istilah ini mungkin disebut sebagai kamuflase kata. Banyak perbuatan tidak enak yang sebutannya dialihkan, disopankan, dan dihaluskan. Sebutan tersebut sebenarnya sudah sering kita dengar dalam keseharian. Akan tetapi, kita tidak sadar bahwa sesungguhnya istilah ini memiliki arti buruk yang istilahnya diperhalus. Apa sajakah istilah-istilah yang dimaksud? Berikut ini adalah istilah dengan sebutan yang diperhalus:

1. Maling, Copet, Nyolong, Pencurian = Korupsi

Korupsi digunakan dalam ranah politik maupun pegawai yang sejatinya melakukan tindakan pencurian, pemalingan, pencopetan, penyolongan terhadap kekayaan. Tindakan ini istilahnya diperhalus menjadi korupsi, tapi sebenarnya orang yang korupsi itu sama saja seperti maling.

2. Pelacuran = Prostitusi, Pekerja Seks Komersial, Tuna Susila

Pelacuran sudah mirip seperti pekerjaan, profesi dengan memberikan jasa seksual. Adapun istilah lain yang lebih halus yakni prostitusi, pekerja seks komersial (PSK) ataupun tuna susila. Padahal sejatinya isinya pelacur semua.

Mungkin besok maknanya lain lagi, bisa diperhalus lagi, bukan prostitusi, tapi jadi tempat pelatihan reproduksi.

3. Utang = Kredit, Peminjaman Dana

Yah, utang/hutang memang bukan perbuatan buruk, bahkan tindakan mulia karena sifatnya memberi peluang kebaikan bagi orang lain. Tapi istilah utang sudah mengalami pergeseran, seperti berubah menjadi peminjaman dana, ada yang lebih ekstrim lagi diperhalus menjadi kredit.

Kalau ada orang beli sepeda motor lewat kredit maka dia disebut sedang kredit sepeda motor, tapi sebenarnya dia membelinya pakai uang pinjaman lewat fasilitas kredit.

4. Pelajar = Peserta Didik

Ada yang lucu dari istilah ini, yaitu perubahan sebutan dari pelajar menjadi peserta didik. Sama saja ada rombongan piknik terus ikut menjadi peserta. Begitu juga dengan pendidikan, ada yang menyelenggarakan pendidikan kemudian siswa ikut menjadi peserta.

Semoga saja tidak semakin parah, apalagi terlalu diperhalus menjadi audiens, atau mungkin lebih hancur lagi menjadi penonton pendidikan.

5. Bekas Pacar = Mantan Pacar

Mantan pacar juga istilahnya diperhalus yang berasal dari kata bekas. Pada intinya bekas pacar adalah benda bekasan, atau lebih jeleknya lagi dengan istilah 'pernah dipakai'. Tapi karena ada pihak oknum tertentu yang masih mengenang masa-masa indah bersama pacarnya, maka sebutannya menjadi 'mantan pacar', padahal sebenarnya dia hanyalah rongsokan pacar (karena bekas) hehehe.

6. Jomblo = Single, Lajang

Jomblo mungkin menyakitkan bagi segelintir orang. Tapi istilah jomblo ini tidak selalu buruk dan kasihan, karena terdapat pengindahan kata yaitu menjadi single atau lajang. Seakan-akan perbedaan penyebutan status jomblo dan single itu sangat berbeda. Gengsinya lebih besar jika disebut sebagai single daripada jomblo.

7. Penjara = Lembaga Permasyarakatan

Penjara juga memiliki makna penghalusan, yaitu lembaga permasyarakatan. Tempat ini sering dipakai untuk menahan para narapidana, pelaku kejahatan. Tapi agar terdengar lembut dan halus, sebutan 'penjara' melenceng menjadi lembaga permasyarakatan.

8. Pengamen = Seniman Jalanan

Dianggap demikian memang benar, tetapi sebutan kiasan tetaplah sebutan kiasan. Bagaimanapun pengamen juga seorang seniman, selama masih menggunakan musik sebagai properti instrumen.

9. Tidak Tampan/Cantik = Memiliki Wajah Biasa Saja

Biasanya sebutan sopan untuk mengungkapkan ketidakcantikan/ketidaktampanan seseorang adalah dengan menyebutnya 'memiliki wajah yang biasa-biasa saja'. Tidak mungkin disebut sebagai 'memiliki wajah jelek' karena itu terlalu kasar.

10. Bodoh = Kemampuan Berpikir Dibawah Rata-Rata

Orang enggan untuk mengatakan seseorang dengan sebutan 'bodoh', apalagi dalam suasana pembicaraan resmi. Biasanya kita cenderung menggantikan kata 'bodoh' atau 'tolol' dengan sebutan 'kemampuan berpikir dibawah rata-rata' untuk menjaga kesopanan dan kehalusan bercakap.

Ternyata ada banyak istilah yang disopankan ya. Meskipun begitu, masih terdapat banyak sekali kata dan istilah yang belum bisa dicantumkan disini. Apabila berkenan anda dapat ikut berkontribusi dengan menambahkannya di kolom komentar. Semoga pembaca bisa memperoleh wawasan yang luas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar